Assalamualaikum broo.
Kisah ini bermulai ketika aku pertama kali masuk kelas 1 SD. Saat itu adalah hari pertama skolah dan hari dimana kita bertemu teman baru setelah lulus dari TK. Lalu saat perkenalan diri, aku melihat sesosok malaikat tak bersayap yang kalo gak salah itu duduknya tepat disebelah kanan aku. Dia memperkenalkan diri dan aku mengagumi nya. Saat itu umurku belum mengerti apa itu arti dari rasa suka terhadap lawan jenis.
Pokoknya saat itu yang aku tau adalah, aku hanyalah kagum kepadanya. Yah bisa dibilang seperti pengagum rahasia karena pada saat itu aku masih malu2 untuk mengagumi nya secara terang terangan.
Saat aku beranjak ke kelas 2 SD, kami makin akrab. Saat itu pun aku mengetahui bahwa tidak hanya tutur bicara dan wajahnya saja yang cantik, tetapi hati yang mulia serta sifat yang baik dan mudah diajak untuk mengobrol membuatku semakin tertarik pada wanita ini.
Liburan kenaikkan kelas pun tiba, aku serta semua murid pun pada senang dan ingin menghabiskan waktunya dengan keluarga atau menikmati liburan dirumah. Menjelang pertengahan liburan, teman SD-ku yang memang rumahnya dekat denganku serta akrab dari TK ini bermain ke rumahku. Orangtuaku sedang bekerja, dari umur sekecil ini sampai sekarang aku sudah ditinggal seharian dirumah.
Aku menyampaikan apa yang sedang aku rasakan, aku bercerita kalau wanita menarik inilah yang membuat aku terkagum-kagum.
Liburan pun berakhir. Kini aku sudah memasuki kelas 3 SD yang ternyata aku pisah kelas dengan wanita itu. Aku merasa ada yang hilang. Berjalan beberapa bulan dan baru aku tau kalau rasa tertarik itulah yang dinamakan "suka" terhadap lawan jenis. Tapi sayangnya, entah darimana dia mengetahuinya dan dia tiba2 bersikap agak dingin kepadaku. Aku tidak tau apa yang harus aku lakukan.
Hingga pada akhirnya aku memasuki kelas 4 SD yang pada waktu itu aku masih berbeda kelas dengannya. Dan ketika menjelang semester 2, aku mulai membuka obrolan dan topik yang ingin aku bicarakan padanya. Aku memberanikan diri untuk mengobrol dan akhirnya dia kembali seperti yang dulu aku kenal.
Semua berlangsung begitu cepat hingga aku memasuki kelas 5 SD. Sangat beruntung sekali karena aku bisa sekelas dengan wanita itu kembali. Aku sudah mendambakan hal ini dan jantungku berdebar-debar.
Disini aku hampir saja dapat masalah yang kukira besar. Yaitu hampir semua murid angkatanku tau kalau aku suka kepada wanita ini. Aku tidak ingin menanggung malu dan aku mendapat idea dari sahabatku bahwa aku harus mengelabui teman2-ku dengan cara aku terpaksa mengakui kalau aku suka sama wanita lain dikelasku.
Pernah suatu ketika saat hari terakhir acara pesantren kilat yang dilaksanakan disekolahku ini ingin melakukan upacara penutup karena ingin libur lebaran. Saat semua temanku berada dikelas, aku berhasil memotretnya sedang menyendiri dan kebetulan sedang menatap ke kamera handphone ku dengan wajah tersenyum manis. Hingga aku kelas 6 SD, foto itu tersimpan.
Pengalaman saat kelas 6 SD ini ada yang membuat perasaanku kurang enak. Aku mendapat info dari temanku bahwa wanita ini sudah memiliki hubungan dengan temanku juga, dan ternyata katanya sudah berlangsung sejak kelas 4/5 SD.
Aku sebenarnya sudah punya niat untuk mengungkapkan perasaanku kepada dia. Entah aku ditolak atau diterima, yang penting aku sudah memberi tau yang sebenarnya.
Aku susun rencana ini sendirian, tepatnya saat acara perpisahan kelas 6, aku akan mengatakannya.
Entah ketakutanku sebesar apa, yang jelas aku tidak jadi mengungkapkannya hingga dia pindah ke pondok pesantren untuk sekolah SMP disana.
Saat aku masuk kelas 1 SMP aku sangat menyesal dan aku berfikir kalau aku tidak bisa bertemu atau mengkontaknya lagi via SMS atau apapun.
2 tahun telah berlalu, kini aku yang sekarang ingin menjadi kelas 3 SMP pun masih berharap agar bertemu kembali dengannya. Teman angkatanku sewaktu SD mengajak buka puasa pertama.
Aku berpikir bahwa bisa bertemu dengan wanita itu lagi. Tapi aku dapat info dari temanku yang dulunya berhubungan dengan wanita itu berkata, kalau wanita ini belum pulang dari pondok pesantrennya.
Aku merasa senang sekaligus sedikit kecewa. Aku senang jika bisa berkumpul dengan teman SD ku lagi, dan aku agak kecewa karena tidak bisa bertemu dengannya pada saat buka puasa bersama.
Liburan hari raya idul fitri hampir berakhir. Aku yang mempunyai sisa hari libur hanya 4 hari lagi. Sedangkan teman2 ku yang bersekolah di SMP lainnya sudah masuk sekolah mulai hari selanjutnya. Tiba2 temanku menghubungiku lewat bbm kalau dia memberi tau aku akun sosial medianya wanita ini. Aku pun tidak menolaknya.
Aku memulai membuka obrolan dan menyapanya hingga akrab seperti dulu sebisa mungkin. Disaat aku sudah akrab dengannya, aku memberi perhatian kepadanya dan tidak lupa mengingatkannya makan agar tidak telat. Namun aku sendiri jatuh sakit.
Saat sakitku sembuh dalam tempo 1 setengah hari, aku pun memulai kembali obrolan dengannya via bbm.
Ketika malam sekitar pukul 8, aku sudah membulatkan tekadku untuk mengungkapkan perasaanku. Aku mengatakan semuanya kepada dia. Walaupun aku tidak diterima untuk menjalin hubungan dengannya, setidaknya aku masih bisa bersahabat. Itulah yang aku pikirkan.
Aku telah memprediksi jika aku mempunyai kesempatan hanya 16% untuk diterima. Tapi aku pantang mundur. Dan akhirnya akupun hanya bersahabat dengannya setelah aku mengungkapkan isi hatiku.
Malam harinya, aku menulis postingan ini karena aku meng apresiasikan diriku sendiri untuk menjadi lebih dewasa kedepannya.
Terkadang cinta yang tidak kita rencanakan akan mulus, tetapi jika kita merencanakan jalinan cinta akan lebih terjamin. Tetapi adakah yang mungkin jika cinta yang kita rencanakan ini malah berbalik dari yang mungkin kita harapkan ?(RSI's quotes)
Percayalah, life is choice.
Terkadang kita bingung untuk memilih suatu pilihan, tapi ternyata kita mempunyai beribu pilihan untuk kita pilih. (Delta's quotes)
Salam jumpa dan wassalam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar